Pentingnya Personnel dan Process Safety dalam Mewujudkan Keselamatan Kerja Berkelanjutan

Pada tanggal 3 September 2024, seminar nasional FKM Universitas Airlangga sukses digelar dengan menghadirkan salah satu alumni terbaik program S2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (S2K3), Ahmad Muslih Bambang Sugiharto, ST., M.KKK. Beliau, yang saat ini bekerja di ExxonMobil Cepu Ltd., berbagi wawasan berharga mengenai topik penting: Personnel and Process Safety dalam kerangka global public health. Seminar ini menjadi ajang yang inspiratif bagi para peserta yang ingin lebih memahami keselamatan di tempat kerja dalam skala global.

Materi yang disampaikan oleh Ahmad Muslih berfokus pada perbedaan mendasar antara personnel safety dan process safety. Kedua aspek ini sering kali dianggap sama, namun memiliki tujuan yang berbeda. Personnel safety lebih menekankan pada perlindungan individu dari kecelakaan sehari-hari seperti terpeleset atau terjatuh, sedangkan process safety berfokus pada pencegahan kecelakaan besar seperti ledakan atau kebocoran bahan kimia yang dapat merugikan banyak orang dan lingkungan.

Dalam contoh kasus dari industri minyak dan gas, seperti yang disampaikan Ahmad Muslih, ExxonMobil menekankan pentingnya process safety dalam mencegah insiden yang berdampak besar, seperti yang terjadi pada insiden Texas City Refinery. Penekanan pada personnel safety yang terlalu tinggi, tanpa memerhatikan process safety, dapat menyebabkan kelalaian dalam mengidentifikasi bahaya besar yang berpotensi menyebabkan bencana.

Seminar ini juga menggarisbawahi relevansi topik keselamatan ini dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan SDG nomor 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Keselamatan di tempat kerja, baik dari sisi pekerja individu maupun dari sisi proses industri, adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan target untuk mengurangi angka kecelakaan di tempat kerja serta mendorong peningkatan kualitas hidup pekerja di seluruh dunia.

Kesimpulannya, Ahmad Muslih mengingatkan bahwa baik personnel safety maupun process safety harus dikelola secara sinergis, bukan sebagai entitas yang terpisah. Dengan demikian, keselamatan kerja di industri dapat lebih terjamin, tidak hanya untuk melindungi pekerja tetapi juga menjaga aset dan lingkungan di sekitar tempat kerja.

Seminar ini memberikan wawasan yang mendalam dan relevan untuk para peserta, terutama bagi mereka yang berkecimpung di bidang K3. Harapannya, pengetahuan ini dapat diterapkan secara efektif di berbagai sektor industri, baik skala lokal maupun global.

Penulis: Shinta Arta Mulia